1. TUJUAN MEMPELAJARI ILMU
ALAMIAH DASAR
Manusia diciptakan
oleh Tuhan dengan berbagai kelebihan, antara lain adalah sifat keingintahuan
yang besar dibandingkan dengan mahluk Tuhan yang lain. Karena rasa ingin tahu
yang besar inilah manusia perlu pengetahuan untuk mengetahui apa saja hal yang
tidak mereka tahu sebelumnya. Ilmu pengetahuan adalah kebutuhan yang sangat
mendasar bagi manusia, perkembangan kehidupan manusia menjadikan ilmu
pengetahuan sebagai materi dasar manusia mengenal dan mengerti tentang alam dan
semesta. Dari ilmu pengetahuan yang diperoleh itulah manusia mendapatkan
pengalaman. Karena kita yakin bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Berawal
dari pengalaman inilah manusia akan tahu dan paham apa itu ilmu alamiah dasar
yang mereka dapat dari berbagai pengalaman yang mereka lalui.
Ilmu alamiah dasar
sendiri kadang disebut juga sebagai ilmu pengetahuan alam. Salah satunya
definisi dari Maskoeri Jasin yang menyebutkan bahwa ilmu alamiah merupakan Ilmu
Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala – gejala dalam alam semesta, termasuk
di muka bumi ini. Sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar
(Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip
dasar yang esensial saja. Dari definisi tersebut dapat kita lihat bahwa ilmu
alamiah dasar adalah ilmu yang membahas tentang masalah-masalah yang berkaitan
dengan alam.
Dengan makna
tersebut, ilmu alamiah dasar ada pastinya karena adanya tujuan-tujuan yang akan
dicapai. Sesuatu hal diciptakan atau diadakan bukan karena tidak memiliki
tujuan. Tujuan adalah alasan kenapa sesuatu itu diciptakan. Begitupula dengan
ilmu alamiah dasar yang memiliki tujuan jelas. Tujuan dari ilmu alamiah dasar
itu sendiri adalah memberikan konsep dan gambaran mengenai ilmu pengetahuan
alam kepada manusia supaya mereka mengenal dan lebih mengetahui tentang alam
semesta ini. Terbukanya wawasan kita terhadap pengetahuan alam semesta juga
merupakan salah satu tujuan adanya ilmu alamiah dasar. Dari pengetahuan yang
kita dapatkan tersebut, kita akan memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk
menjalani hidup dialam semesta ini. Mengembangkan pengetahuan tentang alam
untuk menuju kehidupan yang lebih baik juga merupakan salah satu pencapaian
yang ingin dicapai oleh ilmu alamiah dasar. Secara umum, tujuan
mempelajari ilmu alamiah dasar adalah memberi wawasan kepada mahasiswa tentang
konsep – konsep alam agar ia dapat peka dan tanggap terhadap masalah – masalah
alam yang ada di sekitarnya serta dapat bertanggungjawab terhadap berbagai
masalah alam di dalam masyarakat sebagai the agent of change (Agen Perubahan).
Sifatnya yang
general, menjadikan ilmu alamiah dasar memiliki beberapa ruang lingkup. Secara
garis besar, ruang lingkup alamiah dasar dapat dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
biologi, fisika dan kimia. Dari ketiga ruang lingkup itu kita lebih mengenal
istilah ilmu pengetahuan alam dibandingkan ilmu alamiah dasar. Semua ruang
lingkup tersebut memberikan pengetahuan tentang alam kepada kita semua untuk
lebih mengetahui konsep dan apa yang ada dalam alam semesta ini. Dengan
demikian, mempelajari dan mendapatkan pengalaman dari ilmu alamiah dasar
sangatlah bermanfaat bagi kita dan perkembangan terknologi sebagai dampak
positif pengembangan pengetahuan alam.
Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya
Ilmu Alamiah Dasar bahwa ruang lingkup IAD adalah sebagai berikut :
1) Alam semesta dan tata surya.
2) Bumi
3) Asal mula kehidupan bumi.
1) Alam semesta dan tata surya.
2) Bumi
3) Asal mula kehidupan bumi.
Sedangkan H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo
mengelompokkan ruang lingkup IAD ke dalam lima pokok bahasan yaitu :
1) Kelahiran alam semesta.
2) Masalah tata surya.
3) Bumi
4) Asal mula kehidupan di bumi.
5) Perkembangan variabilitas
1) Kelahiran alam semesta.
2) Masalah tata surya.
3) Bumi
4) Asal mula kehidupan di bumi.
5) Perkembangan variabilitas
2.RUANG
LINGKUP IPA
Pengertian
Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam
Semesta Pengertian alam semesta mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Konsep
pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal.
Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat,
yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang
menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan
geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana
matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru
menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata
surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang
dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Teori asal mula alam semesta
A. Teori
ledakan
Berbagai teori tentang
jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi.
Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan
teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada
pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik
ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang
keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek
atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada
tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara
lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya
terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan
tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat.
Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat
lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik
yang disebut “letusan hebat”.
Teori
letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman
sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang
dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan
berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan
tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di
Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah
diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan
sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya
galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk
internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara
sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel
yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada
berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.
B. Teori
Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke
tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan
hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika
Inggris mengajukan teori yang lain,teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa
jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga
tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi
diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak
bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan
sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam
teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai
galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa
zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitusumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan
zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima
secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu
hukum.
Galaksi
Langit dihiasi
bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati dengan mata
telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu
gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di angkasa. Dari penjelasan
Ismail al-Juwasy tersebut dapat kita katakan bahwa galaksi tak ubahnya bak
sekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk dipisahkan dari induknya. Di mana
ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Sama halnya bintang-bintang di
angkasa sana mereka tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan
bintang lainnya.
Galaksi
yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau
kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar
diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni
bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di
langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan
lingkaran obat nyamuk jikadilihat dari atas dan seperti gasing
bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun
berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang
sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada
30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Selain
galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata
telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi
Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda
lebih besar daripada Milky way.
Sistem
tata surya
Tata surya terdiri dari
matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan
asteroid.Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit
dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita
kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet
tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang
sekarang tereliminasi– termasuk planet luar.
· Matahari adalah bintang
yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan galaksi bima sakti
maupun galaksi andromeda. Matahari adalah sebuah bintang karena mathari
memancrkan cahaya yang dihasilkan sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya
dan panas yang amat sangat besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi
nuklir penggabungan inti atom hidrogen.
· Kata planet berasal dari
bahasa yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan
kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa
yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi
bintang(matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang
disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.
· Bumi memiliki Garis
tengah ekuatorial : 7.923 mil. Sedangkan antarkutub 7.900 mil. Berat
jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti
luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan
bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman
rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer,
terdiri dari troposfer setebal 10 mil.
· Satelit adalah benda yang
mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama
planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang.
· Asteroid adalah sebuah benda
langit yang relatif kecil dan tidak aktif. Struktur badannya tersusun dari
batu, karbon, dan logam. Sama seperti benda langit lain, dia juga mengorbit
matahari.
· komet adalah sebuah
benda langit yang relatif kecil dan kadang-kadang aktif. Struktur badannya
tersusun oleh debu dan es. Ketika dekat dengan matahari dia akan kelihatan
mempunyai ekor yang terbentuk dari gas dan debu. Fenomena ekor pada komet ini
terjadi karena radiasi dan angin dari matahari terhadap inti komet tersebut.
Oleh karena itu, ketika komet sedang berada dekat matahari maka dia akan
mengeluarkan ekor sedangkan pada posisi jauh dari matahari tidak mengeluarkan
ekor. Sehingga pada posisi jauh dari matahari maka sangat sulit untuk
membedakan antara komet dan asteroid, karena sama-sama tidak mempunyai ekor.
· Sebuah meteoroid yang
masuk ke atmosfir bumi yang mengakibatkan dia panas dan bercahaya disebut
dengan “meteor”. Meteor disebut juga dengan bintang jatuh. Sedangkan meteoroid
yang mampu mencapai dan menabrak tanah di permukaan bumi disebut dengan
“meteorit”.
3.KEHIDUPAN DI BUMI
Kehidupan (bdk. biota
(organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut
telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan
diklasifikasikan sebagai benda mati. Ilmu
yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah biologi.
Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis, memiliki kapasitas untuk tumbuh, menanggapi
rangsangan, bereproduksi, dan melalui seleksi alam beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam
generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat
berkomunikasi melalui berbagai cara. Sebuah susunan beragam dari organisme
hidup (bentuk kehidupan) dapat ditemukan di biosfer di bumi, dan sifat-sifat umum dari
organisme ini tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea,
dan bakteriadalah
bentuk sel berbasis karbon dan air, dengan organisasi kompleks
dan informasi genetik yang bisa diwariskan.
Bumi
bukanlah benda di jagat raya yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang
sempurna. Bumi terbentuk melalui proses yang panjang dan terus berkembang
hingga terbentuk sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa proses
pembentukan Bumi sudah dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Planet
Bumi bermula dari awan raksasa yang selalu berputar di antariksa. Awan raksasa
tersebut akan membentuk bola-bola yang menarik butir-butir debu dan gas.
Bola-bola debu dan gas inilah awal mula terbentuknya Bumi, planet-planet, serta
bulan-bulan lain. Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan
termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin
panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin
dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih
sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat
Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar
tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang
lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun
banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi,
tetapi tidak seorang pun yang sungguh-sungguh mengetahui dengan pasti bagaimana
dan kapan Bumi terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.putrysandra.blogspot.com
www.indonesiacerdas.web
Tidak ada komentar:
Posting Komentar